Rabu, 27 Maret 2013

sejarah Diabetes

Diabetes Melitus : Penyakit Kencing Manis

Diabetes Melitus : Penyakit Kencing Manis
AtasiDiabetes.com - Diabetes Melitus (Kencing Manis)
Diabetes Melitus : Penyakit Kencing Manis~ Banyak diantara kita yang mungkin bertanya, mengapa penyakit diabetes kok disebut "Penyakit Kencing Manis"?

Disebut "Sakit Kencing Manis" karena di dalam air kencing (Urine) penderita memang terdapat gula yang rasanya manis. Pada keadaan normal, urine tidak mengadung gula dan tentunya tidak terasa manis.

Kencing Manis dan Riwayatnya

Pengetahuan tentang penyakit yang memberikan gambaran seperti diabetes melitus telah diketahui dan dituliskan pada 1550 SM, yaitu dari papirus Mesir kuno yang berhasil dibaca oleh sarjana Ebers dari Jerman. Beratus-ratus tahun kemudian, orang baru membuktikan bahwa urine penderita penyakit itu terasa manis. Gejala khas lain adalah gejala sering buang air kecil dengan jumlah yang sangat banyak.

Itulah sebenarnya yang mendasari istilah diabetes melitus. Diabetes artinya "air yang mengucur terus-menerus dari suatu saluran", dan melitus menyatakan "manis seperti madu".

Beratus-ratus tahun kemudian, apda abad ke-17, diketahui bahwa rasa manis itu karena adanya gula didalam urine. Lalu, pada abad ke-18 baru diketahui bahwa para penyakit ini, kadar gula didalam darah cukup tinggi.

Pada abad ke-19 diketahui bahwa penyebabnya adalah masalah yang menyangkut zat yang disebutinsulin. Kemudian, pada 1921 setelah lebih dari seratus tahun, akhirnya dapat dibuat insulin untuk pengobatan.

Sebelum ditemukan pengobatan dengan suntikan insulin (1922), diabetes merupakan penyakit yang mengerikan dan cepat membawa kematian. Sekarang tidak begitu. Bahkan, diabetisi dapat hidup sehat.

Karena adanya pendapat bahwa diabetes disebabkan oleh produksi insulin yang kurang, pada 1955/56, untuk pertama kali dibuatlah obat yang merangsang produksi insulin oleh pankreas, yaitu obat golongan sulfonilurea. Sementara itu, pada 1960-1970, dapat dibuktikan bahwa ternyata pada kasus-kasus diabetisi yang gemuk, kadar insulin tidak berkurang. Jadi, mulailah dipikirkan konsep resitensi insulin.

Sehat Dengan Makanan Segar

PROSES memasak jadi perhatian tersendiri dalam ilmu kesehatan. Di antara sekian cara memasak, menggoreng merupakan cara yang disarankan untuk diminimalkan.

Selain penggunaan minyak, proses menggoreng membuat bahan makanan cepat layu. Vitamin C dan folate biasanya cepat  hilang dalam proses memasak dengan temperatur terlalu tinggi. Hasilnya, nilai dari nutrisi pun sangat berkurang.

Menyantap makanan segar seperti sayuran buah-buahan diajurkan untuk mengimbangi pola makan dan memasak yang dianggap kurang sehat. Enzim segar dari makanan segar membantu tubuh untuk mencerna nutrisi yang terkandung di dalamnya. Jika kita terlalu banyak mengonsumsi makanan yang dimasak, tubuh kita pun otomatis bekerja lebih keras untuk menghasilkan enzim untuk mencerna makanan. Karena tidak maksimal, dampaknya akan muncul masalah pencernaan, kekurangan nutrisi, atau peningkatan berat badan. Menurut penelitian, kesehatan makanan segar mengandung berbagai nutrisi baik, misalnya yang mampu memerangi kanker.

Apa Tujuan Menerapkan Diet Makanan Segar?

Kebanyakan orang yang melakukan diet jenis ini sangat peduli akan risiko kekurangan nutrisi, seperti B12, zat besi, seng, asam lemak omega-3. Diet jenis ini sangat cocok untuk mereka yang berisiko terkena serangan jantung dan dapat digunakan untuk mereka yang terkena diabetes, menurunkan berat badan, sekaligus untuk detoksifikasi.

Manfaat Diet Makanan Segar:

1.    Lebih berenergi. Manfat terbesar makanan segar adalah memiliki sumber tenaga yang besar untuk tubuh dan membuat kita merasa lebih muda. Makanan segar mengandung gula sederhana, enzim, nutrisi, dan mineral yang dibutuhkan tubuh kita, yang lebih mudah untuk sistem pencernaan kita.

2.    Lebih mudah dan cepat dicerna. Makanan segar rmengandung enzim alami yang membantu tubuh mencerna makanan dengan cepat dan mudah. Enzim ini akan rusak ketika proses memasak dilakukan dalam api yang sangat tinggi. Ketika Anda makan makanan berat, ada banyak sisa makanan yang harus dicerna  dalam sistem pencernaan. Inilah penjelasan kenapa setiap Anda pulang dari pesta selalu merasa capek dan mengantuk. Dengan makanan segar, pencernaan dan sistem pembuangan jadi lancar.

3.    Kaya akan serat dan detoksifikasi alami. Makanan segar secara alami membantu tubuh mendetoksifikasi racun. Ketika Anda memakan buah dan sayuran, mendapat lebih banyak serat yang mendorong tubuh membuang racun dan hal-hal lain yang terakumulasi dalam tubuh.

4.    Penurunan berat badan secara cepat. Ketika pola diet makanan segar Anda terapkan, penurunan berat badan jadi lebih cepat. Karena, makanan segar masih murni, tidak mengandung junk food, bahan penyedap tambahan, minyak, serta sedikit kalori. Buah dan sayuran secara alami mengandung lemak yang sangat sedikit.

5.    Lebih bernutrisi dibanding makanan yang diproses. Saat proses memasak mencapai hampir 50 derajat Celsius, makanan akan kehilangan enzim, nutrisi, mineral dan vitamin.

6.    Membuat kita merasa lebih nyaman dan membutuhkan tidur lebih sedikit. Banyak orang yang mungkin mengeluhkan jam tidur di tengah kesibukan mereka yang superpadat. Dengan mengonsumsi makanan yang segar, kebutuhan tidur kita akan lebih sedikit dibanding mereka yang mengonsumsi makanan diproses.

7.    Peremajaan kulit. Makanan segar rmembantu kesehatan dan kesegaran kulit Anda. Juga  membantu tubuh Anda membuang radikal bebas yang ada dalam tubuh.

disarikan dari www.organikberas.com

menyediakan kebutuhan beras organik anda dan menyelenggarakan pertanian SRI organik